Monday, May 27, 2013

Amoureux.

Bandara Charles de Gaulle, Paris -- 2023.

Aku melirik jam bergambar karakter Woody dari film Toy Story di pergelangan tanganku. Jam tujuh tepat. Seharusnya, kamu sekarang sudah berjalan menyusuri lorong panjang. Sambil mendorong trolley dan dengan coat berwarna biru donker kesayanganmu. 

Entah sudah berapa kali aku menyuruhmu untuk membeli coat baru. Setidaknya yang berwarna lebih elegan ketimbang biru donker; beige misalnya. Tetapi kamu menyukai warna itu lebih dari apapun. Setidaknya, kamu masih tetap menyukai aku dibandingkan warna biru.

Aku kembali melirik jam tanganku. Lima belas menit telah lewat sejak jarum panjang meninggalkan angka dua belas. Aku bergerak, menatap pesawat-pesawat yang satu persatu mulai meninggalkan langit dan menjejak di daratan. Bertanya-tanya apakah kamu ada di dalam salah satunya.

Suasana terminal satu mulai padat. Jantungku berdegup kencang ketika melihat wajah-wajah yang tak asing. Wajah-wajah pribumi Indonesia-- yang nampak sangat kontras diantara manusia-manusia di benua biru ini.

Sesaat aku merasa badanku limbung. Seorang pria berbadan besar dengan mata biru terang menatapku galak. 

"Pardonnez moi! S'il vous plait!"


Ucapku dengan kikuk, meminta maaf pada sang mister. Aku melirik segelas kopi panas dalam genggamannya. Untung saja kopi itu tidak sampai tumpah.
Terminal satu bandara itu makin padat. Aku bingung; seperti biasanya. Seperti hari-hari sebelumnya. Sama seperti dulu, sepuluh tahun lalu.

Selatan Jakarta -- 2013.


"Awas!!!" kamu memegangi tanganku, mencegahku terserempet motor yang tengah melintas.


Aku menoleh dengan linglung, tak sadar jika hampir saja aku tertabrak. "Eh?"


"Kalo di jalan jangan meleng dong. Hati-hati!"


Aku tersenyum. "Iya bawel,"

Aku diam-diam tersenyum. Senyuman yang lebih besar dalam hati. Entah kenapa, menganggu kamu yang serius seperti sudah menjadi keharusan bagiku. Aku yang (kata orang) bawel dan cerewet dan kamu yang (katanya lagi) pendiam, (kata orang lagi) nggak akan pernah bisa bersatu.

Kenyataannya?


Aku disini. Berdiri, masih disebelah kamu.


Kenapa harus peduli kata orang kalau kamu bisa peduli pada kata hatimu sendiri...

Sebuah bus kuning dengan melintas. Mataku membelalak.

"Bus sekolah!!!!"


"Eh?" Alismu berkerut. Seperti sudah terprogram untuk mengerut saat melihat tingkah ajaibku.


"Naik naik ayo naik!" ajakku histeris. Maklum, aku baru sekali ini lihat bus semacam ini.


Maka berkat keegoisanku, sore itu kita terduduk dalam bus bercat kuning itu.  Memandangi jalanan Jakarta yang padat sambil bercerita (sebagian besar aku sih yang ngomong, hee) tentang apapun yang melintas dalam pikiran kita.


"Sepuluh tahun lagi, kita nggak naik bus sekolah lagi. Tapi naik double decker"


"Berdua?"


"Iya, berdua..."





***

Bandara Charles de Gaulle, Paris -- 2023.

Brak!

Buku-buku sastra perancis yang ada di tangaku terjatuh, berhamburan kemana-mana. Refleks, aku memunguti buku-buku tebal itu satu persatu. Sampai sebuah tangan dengan kulit sawo matang menjangkau sebuah buku bersampul cokelat.

Sebuah tangan, dalam balutan lengan coat berwarna biru donker. 

Aku mendongak. Sebuah senyuman yang sama terbentuk dari bibirmu.

Senyuman yang sama seperti sepuluh tahun lalu. 


Hore! Sekarang nonton filmnya udah nggak sendirian lagi!:'D 

Monday, May 20, 2013

Live While We're Young.

Hi there guys!!! Nothing big to share here, cuma mau sekedar sharing a few of my thoughts, daripada numpuk di otak, berebutan tempat sama hidrokarbon dan sincostan....i better share it here n_n

So here's the thing, semenjak SMA (cie) gue sering merasakan beberapa hal yang menurut gue agak ganjil di dunia ini. Well, sebenernya bagi beberapa orang these few things are normal, but for me it's kind of unfamiliar. (What cave did ya grow up in, Dil?;-p)

Number one!



Makan di 7/11 alias Sepen Elepen.


Okay, the real name is not sepen elepen, i know you guys know the real name... tapi namanya sengaja gue samarkan demi melindungi sang pemilik minimarket super gede itu. Kasian kan kalo abis ini usahanya bangkrut gara-gara ABG se DKI Jakarta pada baca post gue?:-(

Yang gue perhatiin adalah, populasi minimarket yang katanya kalo lo nongkrong disini level gaul lo bakalan bertambah 150 level, banyak bangetttt! Even hampir sama dengan populasi warung rokok yang udah emang ditakdirin menjamur di jalanan-jalanan kota Jakarta.

Padahal, selayaknya minimarket pada umumnya, gue seringnya menggunakan minimarket ini sesuai dengan fungsinya. Ya buat beli minum, beli snack, beli sisir (darurat sih, ehm).

Satu pengalaman gue adalah, waktu itu gue ketemu segerombolan remaja SMA di minimarket ini yang terletak di kawasan Jakarta Selatan. Lucunya, cowok-cowok ini cuma beli snack satu bungkus, tapi chilli sauce dan melted chesse yang mereka ambil tuh berbungkus-bungkus. Belum lagi, mereka nongkrongnya super duper lama dan cukup makan tempat.

Kalo kayak gini, masih mau bilang pelanggan adalah raja?

Number two!



Foto pake aplikasi karakter semacam Pororo.

Jujur aja, gue seriiiiing banget foto pake aplikasi yang satu ini. Tapi nggak banget sih. Well, even kalo dipikir-pikir sebenernya dimana pentingnya foto pake aplikasi kartun semacam ini? Biar lucu? Biar unyu? Biar mukanya saingan sama pororo?


Pokoknya, semakin unyu kartun yang lo pake, semakin tinggi pula tingkat keunyuan lo. n_n

Number three!



Foto dengan muka unyu. 

Well, gue sengaja pake contoh fotonya dengan muka gue sendiri. Yah sekalian riset sih. (alesan) Coba deh kalian perhatiin display picture atau avatar temen-temen kalian, terutama yang cewek-cewek. Pasti selalu ada gaya ini:

1. Melet
2. Monyong
3.Nyengir
4. Muka kaget

Try ittttt! ;-p kalo dipikir-pikir, people will strike a good pose when they take a picture, but why we strike a pouting face expression when we take a photo? Does it make us look thousand years better than we strike a normal smile face?

Number four!

Fetch me on skype/instagram/line/kakao talk/facebook/twitter....

Pernah nggak baca kalimat kayak gitu, umm lets say on someone's twitter bio or tweets? Pernah nggak kepikiran, dengan semakin banyak social media yang kita miliki, semakin besar pula terkesposnya ruang privasi kita punya.

Lets say gini, untuk tau detail cowo yang lagi kita taksir, kita cukup ngestalk twitter atau instagramnya. Emang siiih, kita bisa sesuka hati ngesave foto atau ngecapture tweet dia yang unyu di twitter. But where's the fun part?

Once my mom told me this thing:

Anak-anak zaman sekarang enak ya, cuma modal pulsa sekian rupiah udah bisa ngobrol bebas bareng temen-temennya.

Well, of course communication and technology is getting so much better in this globalization era, but we life in the real world, not the internet world do we?

Number five!




Heboh tribal dan galaxy.

Did you guys realized.......sekarang banyak banget barang-barang bermotif tribal dan galaxy. Sepatu, sweater, case handphone, tempat pensil, tas, mungkin sampe sprei tempat tidur dan bikini ada juga versi tribal dan galaxy-nya.

Nggak salah sih, malah kreatif siapapun pencetus pertama kali tren ini. Cuma males nggak sih, kalo lagi jalan terus kita make sweater motif tribal eeeh... ketemu orang pake sweater yang sama. :-|

Well, itu aja sih yang pengen gue share disini. Beberapa hal yang agak mengerutkan kening gue dan bikin gue terheran-heran selama beberapa menit. Tapi yang jelas, semua hal yang gue beberin di atas adalah bentuk-bentuk remaja Jakarta mengekspresikan diri mereka masing-masing ;-)

Kalo kata One Direction sih:




Ciao!

Friday, May 3, 2013

The Note



I always believe that the skies is not empty. Even tough it may seems like one, but we always knew that there's stars, clouds, and even rainbow in it. It goes the same way when you met people in streets. Their face may seems empty and lifeless but you'll never know if they're actually a real life super heroes.

I don't believe in super heroes. I mean, they wear their underwears outside their pants and flying anywhere wearing it. Idiot.

But I believe that everyone's a super hero. Everyone can be a hero in they're own way. For example, when you help yourselves going trough a trouble you never planned to involved in... That's when you know you're a hero, for yourselves.

Because you will never know how strong you are, until being strong is the only choice.


Sometimes, I really want to switch place with bunnies. I mean, look at them. They're cute. They're lovely. Everyone's like them. And they can bite their cage as long as they want without being scolded by anyone.

My short sixteen life experience has taught me, you have to be particularly the same with your surroundings. Or else, people with consider you as a freak or a stranger. In sociology, it usually called by confrontation. People are always trying to be the same with others, so that... they're safe. No bully, no hate, no gossip, no silly mean things.

But where's the fun part? The best part of being teenager is being yourself. As original as you really can. Who cares if people called you a geek because you really enjoyed stayin' for hours in libraries? Who cares if people called you fake for always smilin' to everyone? Who cares if people called you a freak because you still like watchin' Disney Movies?

Who cares? Who cares about what people think about you?

They won't bother if you're falling over plane or somethin.

So why would you bother them?

Why would I bother them?



So stay flawless like a unicorn. Life is too short to stress yourselves with people who don't even deserve to be an issues in your life. Live life, be young, be happy. Spend your life loving someone who loves you back.


Spend your time reading those books. Like Matilda. No matter if people callin' you a nerd. Someday, you'll own a nice and famous magazine and those peeps will be your employee. ;-p



Watch movies, play games, play with your dolls, talk with nyan cat, anything that makes you happy. Life is too short just for spending your whole life pretending to be different person.


I do believe in magic. I do believe that God had written scenarios for all of us. But we're the editor of God's scenario. We can change some of them if we want to. Yet, it'll not going to change if you're not going to write it by yourselves.

I do believe in magic. I do believe in fairies and pixies. I do believe that sometimes all of us could make our dreams come true. Even if our dreams is riding unicorn in the middle of pink savannah.

I do believe in magic. I do believe in love in the first sight. I do believe in true love. I do believe that even if 100 people in this world don't like us, but at least we still have 1000 people on earth this earth loving us.

I do believe in magic. I don't need to be a fairy with wand and wings to find fairytale in reality. Because this life is a fairytale, only if you write this real-life fairytale with the right characters. ;-)

Written' by a such riotic pixie, in her dreadful apprehensive feelings. 

Monday, March 18, 2013

Dix-Quatre!

Hi there readers!:-D

Hari ini Senin, hari ke delapan belas dari bulan ketiga di tahun dua ribu tiga belas

Kay, bukan itu sih yang mau gue ceritain di post gue kali ini. Sebenernya post gue kali ini lebih kepada sebuah pelampiasan stress terhadap ujian tengah semester Rabu lusa. Whoaaa it's coming in two days and i haven't prepare anything. Yet.

Satu dari banyak hal yang gue pelajari selama kehidupan gue di SMA:

Real friends never let you do stupid things, neither it's alone or together.

Sahabat sejati itu ngga akan ngebiarinin lo melakukan hal-hal bodoh, entah itu sendiri, ataupun bareng-bareng.

Let's see, terkadang gue sendiri muak dengan kehidupan SMA. You know, the coaster. 

That "damn, i'm soooooo stupid," moment when you get junk score.

Or that "screw highschool" moment when you get something really bad in your day. (for example, when some seniors tease you. Even when they not mean to)

Or when you feel like you got the entire zoo on your stomach when you're...in love? (perhaps:-p)

Yah, moment-moment penuh warna kayak gitu yang gue yakin tiap-tiap dari kita pasti ngerasain betapa susahnya survive di sebuah belantara bernama SMA. And as for me, selalu ada "rumah" buat gue untuk kembali pulang di SMA. Yep, a place that feels like a home.

Dan tempat itu, adalah kelas. Tempat dimana seluruh penghuninya udah kenal satu sama lain. Udah tau sifat masing-masing. Udah kenal trik masing-masing waktu nyontek pas pelajaran geografi. (biasanya jawabannya ditulis di meja:-p) dan bahkan udah kenal jajanan favorit masing-masing. Well, here they are, classe Dix-Quatre! (X-4)

Kay, pertama gue mau ngenalin manusia ini.
Hanna Syukria, 15 tahun.
Temen sebangku, hobi dandan bareng.
:-p

Gue inget banget pertama kali ketemu Hanna. Di koperasi sekolah, pas lagi liburan sekolah waktu lagi mau beli LKS sama seragam. Romantis banget kan. Dan sejak saat itu gue dan Hanna layaknya twins, yang kemana-mana bareng dan gak lupa berbagi bedak dan sisir. 

Yang ini Novi. Si arab kece yang kalo disekolah sengaja
dandan kayak homeless person padahal diluar sekolah
gayanya udah kaya Kim Kardashians.

Pertama kali masuk X4, gue kenalan dulu sama dia. Sebelum kenal sama Hanna malah. Pertamanya, gue duduk bareng Novi. Tapi mungkin karena unsur Yin dan Yang kita kurang bersatu jadilah gue duduk bersama Hanna:-p

 Sometimes, kalo lagi bosen belajar dengan narsisnya 
kita biasa foto-foto di kelas.
Yang paling kiri namanya Aulia, biasanya sih dipanggil Aul.
Biar asik.

Naahhh!!! Ini dia nih!
Yang kiri bawah namanya Bella.

Bella ini cewek yang kece banget menurut gue. Soalnya, dibalik namanya yang kemayu (Isabella Melati loh namanya~) dia adalah sosok yang tomboy dan asik banget. Biar gitu, dia care banget sama yang namanya temen. Kalo kata anak sekarang sih solid. Solid brayyy~ (apalagi pas pelajaran geografi sama matematika. Yakaaan!)

Ada ribuan foto gue sama Hanna.
Salahsatunya ini!


Ini judulnya "Kabur Pelajaran Bu Lelly" Well technically nggak kabur beneran kok. Dilla bukan murid yang hobi cabut:-( jadi ceritanya, waktu itu guru kimia sekaligus wali kelas, Bu Lelly nggak masuk. Jadilah gue, Hanna (paling kiri atas) Fathia (frame 3 diatas), Aul (frame 4 diatas), Naufal a.ka Kuple (paling kiri bawah) dan Sidiq (frame 2 bawah) dengan santainya foto-foto narsis di koridor sekolah. Dan voila, inilah hasilnya!

Bella-Aul-Dilla-Hanna.
<3 i="">

Ini Mbot. Nama benernya sih M.Taufan Faturrachman.
Tapi dipanggilnya Mbot. Ya...biar asik.
Malaikat-nya X-4....intinya X-4 love you Mboooot!



Oiya, Fyi, gue sekelas lagi sama Isan. Temen  dari SD-SMP dan sekarang SMA.
-_- 

 Kiri: Isan, temen seperjuangan dari SD.
Kanan: Kiki, tukang jailin Dilla.

Kiri: Novi, Kanan: Kina.
Duo arab paling gokil seangkasa raya.

Ten four girlssss!

I love you guys....:-*

Ini judulnya bosen pas pelajaran seni. 
Sekian.

Sebenernya masih banyakkkkkkkk banget yang mau gue ceritain dari X4. Tentang April si spg Bali Ratih, Reeva si saingan ranking, Wowo si malaikat waktu ulangan kimia, Garry-Sheila si pasangan komik, Sagita yang mirip Aurel....semuanya deh!!! Tapi sekarang, gue mesti balik belajar ekonomi karena...

UTS IN TWO DAYSSS! HELP.

Monday, February 18, 2013

INSOMNIA 2013!

Howdy readersssss!

How's things going lately? Mine? Not bad sih. Pretty much super malahan. I had lots of joys in my highschool times. Bener kata orang dulu.  

"Masa terindah itu masa-masa SMA"

Yapppp!!! Suatu kesenangan tersendiri bisa pake putih abu-abu dan ketawa bareng temen-temen. Yah, i bet you know how amazing that feel is. Like you know, the high school coaster.

Friends.

Teachers.

Math.

Chemistry.

Cool peeps.

Mean peeps.

Fall in love.

Dreams. 

And as for me, ada satu hal lagi unsur penting dalam kehidupan SMA gue.

SINEMA 60

SINEMA60? Apaan tuh? Semacam bioskop baru kah?

Errr no no peeps. Ini adalah singkatan dari SINEAS MUDA ENAM PULUH. (Fyi, gue  masuk SMA 60 Jakarta. Yap, basis Kemang Timur. :-$) Eskul sinematografi yang gue ikutin sejak bulan Juli kemaren. Jadiii kalo udah diitung-itung udah sekitar.....7 bulanan ya? Eh? Bener nggak sih? Yah sekitar segitulah.

Walaupun baru hitungan bulan, gue menemukan banyak hal baru dari eskul ini. Sinema60 bener-bener bukan cuma sekedar eskul. Sinema 60 itu.... keluarga. 

Dannnn di Sinema60 ini gue bisa menyalurkan pikiran-pikiran gue dalam bentuk naskah film pendek. Yeaaaah, mayor gue di Sinema60 adalah script-writer. And i freakin' in love with this job. Pinky swear! Walaupun kadang... gue merangkap jadi Produser. Ada satu orang yang sangat berjasa (dan memorable) selama gue ikut eskul sinema ini. Yap, mentor gue. But i consider him as my brother because.... he is our brother :-p 



Kak Septa Yudhistira Pratama.
Biasanya gue manggil dia "Kak Eta"

He taught me lotssss of things. Not just about cinematography, but also about life. But, gue bakal cerita itu lain kali. Sekarang, gue mau cerita tentang salah satu event Sinema60 yang paling bombastis.

INSOMNIA 2013

Yeah well, please jangan bilang Insomnia itu penyakit tidur. Insomnia 2013 adalah event festival film yang digelar Sinema60. Insomnia itu kependekan dari Indie Short Movie Festival. Tahun ini, tema yang kita ambil adalah children alias anak-anak!

Well, excited banget gue dan teman-teman buat event ini. Dan salutnya, event ini udah tingkat nasional alias yang ikutan bukan dari Jakarta aja. Tapi juga dari daerah-daerah di luar Indonesia. Which is meaaaaan, kita harus nyari dana yang lebih juga. 



Sampe-sampe, kita mesti berjibaku di jalanan untuk galang dana demi INSOMNIA 2013! Kita kompakan nempelin stiker Insomnia2013 di pipi. Dan galang dana yang kita lakuin bukan cuma sekali dua kali. Tapi berkali-kali. Cara galang dananya pun macem-macem, dari mulai jualan di car free day sampe garage sale.



Nyari orang yang mau liat proposal Insomnia. Anyone?

Selain itu, gue juga nyari dana dengan dateng ke beberapa perusahaan sambil nenteng-nenteng proposal. Kebetulan, gue jadi anak dana dan otomatis urusan cari mencari dana dipegang oleh divisi gue. Dari mulai keluar masuk salah satu stasiun radio, telfon sana sini sampe puter otak buat nyari dana seefektif mungkin dikerjain oleh divisi dana. ( i love youuuu orang-orang dana!:-p)

Waktu berbulan-bulan untuk persiapan bener-bener nggak kerasa... dan mendadak hari itu dateng juga. 16 Februari 2013. Yeah! Insomnia 2013! Lokasi acaranya di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Kuningan. And you know what, rumah gue di daerah di Cinere dan....mesti dateng jam setengah enam subuh. 

Jadilah gue bangun jam setengah empat dan on the way jam empat bareng sahabat-sahabat seperjuangan yang rumahnya sama-sama jauh. Vana dan Dinda:* 

Sialnya, karena Vana bagian konsumsi, dia mesti nungguin kirimin snack dari orang katering di sekolah. Ceritanya panjang... intinya, kita terdampar di 7-11 deket 60 jam setengah enam subuh demi nungguin snack:'D

Tapi pengorbanan itu nggak seberapa dengan pengorbanan temen-temen lain yang sampe nginep di PPHUI. Sebenernya gue juga mau...cuma gimana ya.... *blush*

Left to Right:
Me, Laras, Dinda.
Creative Division on Board!

Suasana di dalem ruang Sinema!

Jam 10 pagi,  acara Screening pun mulai! Dua puluh sekolah dari seluruh Indonesia bertarung kreativitas di Insomnia 2013. Jujur, filmnya keren-keren banget. Dan one of my favorite is "Kontras" from SMAN 28. Keren dan bermakna banget filmnya. Thumbs up!

Dannn setelah screening, kita ada awarding night yang mulai jam setengah delapan. Take a look by yourself ajadeh. It's too great to be describe:p 

Welcome to Insomnia!

We fight for this!

The Crowds!

Me and sinema60's sweetheart, Syifacibo<3 i="">

Crew on stage!

Me and Tazka, the fairy:-p

Big thanks to our sponsorship, SAE Institute, Rumah Kayu Production, Beoscope, Penakreasi
Provoke Magazine, Gadis Magazine

Mr. Hatta Rajasa when giving his speech in Insomnia2013 opening.

The Crew with Mr. Hatta Rajasa, Mr. Hengky Kurniawan and Mr. Lucky Hakim.

Yap, kira-kira begitulah keseruan Insomnia tahun 2013. Salah satu momen yang paling bikin merinding adalah waktu kita tos bareng dengan yell sinema60. "We ride together, we fight together, INSOMNIA for life!"  Semoga tahun 2014 bisa lebih baik dengan gue sebagai wakil ketua Insomnia 2014.

Eh apa? Wakil ketua?

Iya hehe. Wish me luck guysss!!! 

Ps: WE RIDE TOGETHER, WE FIGHT TOGETHER, SINEMA60 FOR LIFE!